Senin, 26 Maret 2018

Granulosa Cell Tumor

Nah, aku mo nepatin janji aku pada hari ini juga untuk membahas tentang Granulosa Cell Tumor (atau disingkat dengan GCT, dan aku akan pake singkatan ini terus yaaaaa) yang menjadi penyakit Mamaku sebelum meninggal pada tahun 2016.

apa sih GCT itu?? GCT adalah tumor yang menyerang wanita, biasanya di umur produktif dan mendekati masa menopause.. GCT itu pada dasarnya adalah penyakit yang bermula dari kista yang masih menempel atau bisa dibilang kurang bersih, meskipun pada kasusnya dokter telah mengangkat rahim pada penderita GCT tersebut..

Gejala awalnya sih karena siklus menstruasi yang udah ga teratur.. misalnya, biasanya siklus ovulasi selama 28 - 35 hari, tiba-tiba bisa jadi lebih dari itu.. bahkan mungkin beberapa bulan ga dateng menstruasi.. Namun, kasus siklus menstruasi yang tidak teratur bisa juga terjadi bagi wanita yang mendekati umur 50an dan akan menopause.. jadi gejala awal ini hanya berlaku bagi wanita usia produktif dan belum mendekati masa menopause..

selain itu, biasanya terjadi pendarahan, kayak mens juga.. tapi rentang waktu mens kan 2 - 8 hari normalnya.. nah, untuk kasus ini, biasanya pendarahan bisa menjadi 10 - 15 hari, atau dengan kata lain diluar kata wajar.. pendarahan ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali saja, tapi cukup sering.. dan ini harus diperiksa ke dokter kalo ada kasus kayak gini dan udah terjadi beberapa kali.. jangan dianggap enteng, karena semua penyakit kalo bisa diantisipasi dari awal pasti penyembuhannya lebih baik dibanding setelah sekarat baru tau penyakit tersebut..

Gejala lainnya yaitu sering sakit di perut bagian bawah.. dan kalo ditekan biasanya kayak keras gitu.. sakit perut di bagian bawah lebih seringnya diikuti dengan kayak demam gitu.. namun, biasanya gejala ini juga bisa terjadi bagi penyakit usus buntu.. tapi, teliti lagi, kalo sakitnya di seluruh perut bagian bawah, bisa jadi kemungkinan adanya kista yang berpotensi menjadi GCT tersebut..

ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa GCT ini terjadi karena produksi hormon esterogen yang berlebihan.. pada dasarnya wanita memerlukan hormon esterogen, khususnya pada saat menstruasi, karena di saat itulah hormon esterogen diperlukan.. pada saat hari pertama menstruasi, sebagian wanita merasakan sakit yang luar biasa hebatnya. hal ini karena produksi hormon esterogen belum stabil.. nah pada hari kedua, sebenarnya proses peluruhan dinding rahim itu belum sempurna. tapi kita udah merasa ga sakit lagi, karena hormon esterogen telah diproduksi dan rasa sakit pada hari pertama udah ga kerasa lagi..
namun, hormon esterogen yang berlebihan tentunya ga baik.. dan yang pasti segala yang ada di atas dan di bawah bumi harusnya berjumlah seimbang, termasuk hormon pada tubuh manusia..

nah, setelah diperiksa ke dokter, biasanya ga langsung muncul GCT tuh.. yang muncul berupa kista di bagian rahim wanita.. saran dokter adalah sudah pasti operasi pengangkatan rahim.. namun, beberapa dokter akan menolak untuk mengangkat seluruh rahim tersebut.. kenapa?? karena hormon wanita akan diproduksi di dalam rahim tersebut, terutama pada bagian indung telur.. oleh karena itu, biasanya dokter akan menyisakan salah satu indung telur untuk memproduksi hormon yang wanita perlukan..

wanita memiliki 2 hormon penting, yaitu sebagai berikut:
a. Progesteron, bisanya bekerja saat siklus menstruasi dan ovulasi.. Hormon progesteron akan membantu mempersiapkan lapisan endometrium (dinding rahim) untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma.. biasanya hormon progesteron menyebabkan hal-hal yang ga nyaman, seperti perut kembung, nyeri payudara apalagi kalo kesentuh, jerawat muncul tiba-tiba dan emosi yang berlebihan.

b. Esterogen, bekerja untuk menyeimbangi pekerjaan hormon progesteron.. biasanya hormon esterogen bekerja untuk membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat pubertas, memastikan jalannya menstruasi (atau lebih tepatnya ovulasi dalam siklus menstruasi bulanan kita), memproduksi ASI pasca melahirkan, mencairkan suasana hati yang kurang bagus dan pencegahan proses penuaan.

Nah, penjelasan tersebut membuat kita mengerti kenapa dokter kandungan akan mengangkat rahim dan menyisakan indung telur, karena indung telur akan memproduksi kedua hormon penting tersebut, terutama hormon esterogen..

selain kedua hormon tersebut, ada 3 hormon lainnya, yaitu hormon testosteron yang berfungsi untuk menjaga gairah seks wanita, hormon LH (Luteinizing Hormone), yang fungsinya untuk mengatur siklus menstruasi dan ovulasi, serta hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang fungsinya untuk memproduksi sel telur..

kembali ke GCT, bila salah satu indung telur tetap disisakan oleh dokter agar wanita penderita GCT dapat menunda masa penuaan, maka wanita perlu berhati-hati dan memastikan agar indung telur tersebut tidak berbahaya.. kenapa?? karena kemungkinan besar indung telur tersebut telah terjangkit GCT.. maka dari itu, sebaiknya kalo proses operasi pengangkatan rahim, harus dipastikan bahwa seluruh bagian rahim hari diangkat, termasuk kedua indung telur tersebut.. indung telur akan memproduksi hormon esterogen namun tidak berfungsi dengan baik, sehingga akan berpotensi menjadi GCT tersebut..

Selanjutnya, apabila seorang wanita mengalami GCT, maka dokter akan menawarkan melakukan operasi pengangkatan rahim, dilanjutkan dengan operasi debulking, yaitu operasi yang berfokus pada lapisan lemak di bawah jaringan kulit perut wanita.. operasi dilakukan dengan cara menggunakan alat yang dapat melunturkan lapisan lemak tersebut agar tidak menjadi sumber makanan bagi GCT (karena sifatnya seperti parasit)..

apabila operasi pengangkatan rahim dan operasi debulking belum begitu efektif, maka akan ditawarkan untuk melanjutkan proses kemoterapi atau proses radiologi.. yang mana yang lebih baik?? berikut penjelasannya..
1. Kemoterapi adalah proses yang dilakukan bagi penderita kanker atau dengan kata lain untuk mengangkat sel-sel seperti kanker sampai ke akar-akarnya.. namun, proses kemoterapi akan melibatkan seluruh sel, dimana seluruh sel yang ada dalam tubuh tanpa terkecuali akan dibakar, padahal tujuan utamanya hanya sel tertentu saja.. hal ini secara otomatis akan menyebabkan kelemahan tubuh bagi penderitanya..

2. Radiologi, adalah proses yang dilakukan bagi penderita seperti kanker, yang juga berfungsi untuk membakar sel-sel kanker sampai ke akar-akarnya.. perbedaannya dengan kemoterapi adalah radiologi hanya ditujukan kepada bagian tubuh tertentu saja, dimana yang telah diyakini bagian tubuh tersebut mengandung sel yang harus dimatikan sampai kepada akarnya.. radiologi ini seperti menyetrika bagian baju tertentu yang kurang rapi.. namun, tentu saja hasilnya tidak akan rapi, melainkan bagian tubuh yang diradiologi akan terlihat hitam seperti gosong akibat diradiologi dengan jumlah yang maksimal..

Dari kedua proses pengobatan tersebut, sebaiknya radiologi menjadi proses yang dipilih. Hal ini dikarenakan radiologi hanya berfokus pada bagian tubuh tertentu, tidak menyebabkan kerusakan pada seluruh sel pada tubuh, dan juga dengan biaya pengobatan yang relatif murah dibanding kemoterapi.. namun, proses radiologi tentunya tidak membutuhkan waktu yang sedikit juga.. diperlukan ketekunan dan pengorbanan dimana pastinya sang penderita akan mengalami seperti gosong pada bagian tubuh yang diradiologi.. meskipun menyebabkan kelemasan tubuh, namun akan sembuh setelah radiologi selesai..

selain kedua jenis pengobatan tersebut, memang belum ada studi kasus yang menyebutkan bahwa makanan dan pola hidup menjadi salah satu kunci yang dapat mencegah munculnya GCT.. namun bagi wanita, khususnya wanita Asia, disarankan memilih makanan yang sehat dan menjaga pola hidup yang sesuai.. makanan yang sehat seperti bukan junk-food, mengonsumsi rebusan daging ayam (kecuali bagian kulit, sayap, paha, kepala dan leher), mengurangi konsumsi daging sapi, mengonsumsi sayuran rebus yang mengandung vitamin yang berfungsi bagi tubuh, mengonsumsi buah-buahan, memperbanyak minum air putih, olahraga teratur, istirahat yang cukup, mengendalikan stres yang berlebihan serta selalu mengucap syukur dalam setiap keadaan..